HARAP DI BACA

Assalamualaikum gan...

Apa kabar?

Muda-mudahan blok yang ane bikin ini bisa bermanfaat ya gan..

Salam dunia maya..

hehehe

Jumat, 12 Oktober 2012

Penyesalan


Assalamu'alaikum.
Saudaraku, ,
Kenapa Penyesalan tiba diakhir!

Mari Kita sama2 Menyimak!
*************************
Suatu Ketika, ,
Ibu Fulan sedang menyapu Teras rumah. . .
Fulan putra Sang ibu waktu itu Pulang Dari kerjanya. .

Mereka menjalani hidup Hanya berdua Saja, karna Ayah si Fulan Telah meninggal akibat kecelakaan. . .
Dan Sifulan Pun hanya tahu kalau ayahnya masih merantau dijakarta. . .

Suatu Hari, Fulan meminta idzin Menginap dirumah temannya, karena ditempat Temannya ada konser Band Faforit Si fulan yg dilaksanakan nanti malam pukul 22.00.
Tp, Ibu Fulan tidak mengidzinkanya. . .
Dan Si fulanpun Hanya berkata "tapi mak???"

Sang ibu pun tetap tak mengidzinkanya. . .
Dengan Alasan apapun. .

Dg bersih keras Si fulan, merangkai berbagai taktik agar dapat menyaksikan konser itu, , ,
akhirnya Ia memutuskan pergi dengan sembunyi2 tanpa seidzin sang Ibu. .

******
Pukul 20.00, ,
Fulan Mulai beraksi, ,
melalui pintu belakang ia pergi..

Tepat Pukul 20.30. .
Sang ibu Mencari Fulan,
Ia hanya ingin memberitahukan Sesuatu yg mungkin Menyakitkan. .
Shg sang Ibu melarangnya ia pergi. . .

Sang ibupun memasuki kamar si fulan,
namun, Sang ibu terlambat,
Sifulan telah kabur. . .
Kabur demi Menyaksikan konser Band. .

Ibupun Hanya Menangis, ,
sambil Berkata dengan lirih serta tetesan airmata
, , "fulan,,fulan,.fulan. . Kenapa pergi nak!"

Ibupun hanya bisa menangis. . .
Kemudian, dengan tangisanya,
Ia menemukan Sebuah kertas kosong beserta Bulpoin. . .

Ia menuliskan apa2 yang akan disampaikan kepada putranya,
dari Sebagian texsnya
"Nak, , emak tak bisa Hidup sendiri,
emak ingin tetap bersama Putra emak sampai akhir hayat emak,
sampai emak bisa menimang cucu emak, ,
emak tak ingin seorangpun Menyakitimu nak!!"

Dengan Tangisan Sang ibu yg tersedak2, ,
lampiran beriktnya pun ia tuliskan
"Andai kamu tahu nak, ,
ibu sudah tak memiliki apapun selain putra emak satu2nya,
mungkin suatu hal yg menyakitkan bila kamu tahu nak,

Semenjak Ayahmu Meninggal dulu, emak tak menceritakanya,
emak tak sanggup melihat putra emak menangis, ,
dan emak tak Bisa hidup Senang tanpa putra emak,
dari itu Emak ingin terus Ditemani Putra Emak, sampai Emak Tiada di Dunia ini. ."

Sang ibu Menangis, Menangis dan Menangis
akhirnya Ibu Fulan pun Tertidur . . . .

******
Esok Harinya, , ,
Berkumpulan para tetangga menggerumpuni Rumah Si fulan!
Si Fulan Pulang dengan Perasaan Bingung. . .

Terdengar Suara Surat Yasin,
yg terdengar Ada didalam Rumahnya,
Iapun Beranjak menyepatkan Langkahnya. . . .
Ketika ia masuk tepat Melangkah Pintu,
Ia melihat Seorang Jenazah yang Sudah tertutup kain KAFAN. . .

"emak???" suara lirih oleh fulan,,
"emak,, ,emak , , , ini Emakku??"
suara kegelisahan Kepada tetangganya. . . .
"iya Fulan, , emakmu telah tiada, , kamu harus kuat fulan!" tetangganya menyabarkan fulan. .

Fulan Tak percaya,
Fulan menyesal, ,
"kenapa Emak tinggalkan Fulan, , ," Fulan Menangis. .

Tersedak2 Tanpa dugaan!
Fulanpun membodohkan dirinya,
Fulanpun memberatkan dirinya.
"kenapa Fulan tak dengar kata ibu semalam, ,
Fulan Bodoh, , Fulan........"
Fulan tak kuat, Akhirnya ia Terjatuh Pinsan!!

******
1 jam kemudian,
Fulan Tersadar, dan ia pun tetap dalam tangisan!!
Ditunjukilah oleh tetangganya. .
"fulan, ini adalah yang terakhir Emakmu Pegang, mungkin ini Pesannya untuk mu! Ambilah"

dibacalah tulisan Emak diatas kertas miliknya. . .
Ia menangis, ,melihat tetesan air mata emak yang berjatuhan diatas kertas semalam. .

Fulanpun Hanya menangis, ,
dalam benak hatinya ia berkata,
"Kenapa Lebih memilih KONSER dari pada Emak. ."
"ya Allah bodohnya Aku ini,
membiarkan Emak Sendiri,.. . emak, , !!"

==== Hamba Allah ====
Saudaraku, seorang Ibu menyayangi anaknya dengan kasih sayang yang ia miliki. .
Terkadang, Kita kurang Berterimakasih kepadanya. . .

Saudaraku, tatkala kalian saat ini Bersama Orang tuamu,
Peluklah Mereka, , Mintalah maaf kepadanya. .
Jangan Biarkan Orang tua kita Menangis. . .


Sumber : Renungan Dakwa Islam

Tidak ada komentar: